SULUH NEWS.ID, JEMBER– Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 mulai memantau dan menjaga akses masuk ke Kabupaten Jember, Jawa Timur. Semua warga yang datang dari luar dan hendak masuk ke Jember maupun sebaliknya akan dicek kondisi tubuh masing-masing.
‘Kalau ada yang terindikasi (sakit) langsung dimasukkan ke puskesmas. Dirujuk atau isolasi, Dinas Kesehatan yang tahu,” kata Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Jember Satuki kepada Suluh News.ID melalui WhatsAppShare, Kamis (2/4/2020).
“Ada empat sampai lima titik (yang dijaga). (Perbatasan dengan) Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, kita cek semua. Kita bersinergi dengan satuan polisi lalu lintas, Dinas Perhubungan, kepolisian sektor setempat,” tambah Satuki.
Terkait dengan karantina untuk penanganan Covid-19, Satuki mengatakan, warga berstatus ODP (Orang dalam Pemantauan) ringan dan ODR (Orang dengan Risiko) akan diletakkan di Stadion Jember Sport Garden.“Kalau rumah sakit masih menampung, rumah sakit dulu. Tapi jangan sampai karena ada yang positif, lalu dijauhkan,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Jember menyiapkan 400 tempat tidur di JSG dan masih bisa dikembangkan.
Karantina juga akan dibuka di sejumlah lokasi lain. Salah satunya di kawasan Rembangan. “Tapi itu belum tentu (digunakan). Hanya kita persiapkan.
Pemerintah menyiapkan beberapa titik. JSG hari ini sudah siap ditempati pasien, tapi belum tentu seminggu atau sebulan lagi ada isinya. Itu kita siapkan 400 (tempat tidur), dan bisa berkembang 600-800. Kalau pasien berkembang lagi, ada lima atau enam titik (karantina), termasuk Rembangan,” kata pria yang juga menjabat Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jember dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember ini.
Satuki mendengar ada isu bahwa warga akan memblokir Rembangan karena menolak tempat karantina di sana.
“Mereka sudah kami jelaskan, tapi mungkin ada oknum tak bertanggung jawab ngomong macam-macam. Silakan mau ngomong apa. Kami hanya kemanusiaan, tidak ada unsur apapun,” katanya.(wan)