Seorang Wanita Mempunyai Dua Suami Satu Rumah, Setiap Malam Siap Melayani

banner 468x60

SULUHNEWS.ID, BANDUNG–Bukan hanya poligami, tapi poliandri juga ramai terjadi. Praktik poliandri sering saja ditemukan di beberapa daerah, seperti halnya kisah Bu Siti. Kisah Ibu Siti yang viral gegara berani bersuami dua alias poliandri.

Paktik poliandri sendiri yaitu memiliki suami lebih dari satu orang. Ibu Siti lalu menjelaskan, rahasia tetap harmonis meski memiliki dua orang suami dan tinggal serumah. Sesuai dengan penjelasan kedua suami, ternyata Ibu Siti kerap mandi kembang tengah malam dengan menggunakan air dingin dan campuran kembang.

Hal ini memancing rasa ingin tahu Ki Bungsu Kawangi. “Punya resep khusus atuh, saya mah kalo polosan mana mungkin,” ujar Ki Bungsu Kawangi. “Sekarang mah gak ada yang polosan,” tutur Ibu Siti membantah.

Sesuai dengan penjelasan kedua suami, ternyata Ibu Siti kerap mandi kembang tengah malam dengan menggunakan air dingin dan campuran kembang.

Sesuai dengan penjelasan kedua suami, ternyata Ibu Siti kerap mandi kembang tengah malam dengan menggunakan air dingin dan campuran kembang. “Masa malem-malem mandi pake air dingin, pake kembang juga,” ujar Pak Abdul menceritakan heran. “Kan harus mandi dulu atuh, kalo mau begitu mah,” ujar Ibu Siti membantah pertanyaan suaminya. “Harus pake kembang?,” tanya Pak Abdul menegaskan. “Iya, harus itu mah,” pungkas Ibu Siti.

Bahkan, mereka bertiga hanya memiliki dua kamar tidur sehingga Bu Siti harus bergantian mendatangi kamar yang berbeda bila suaminya meminta jatah. “Setiap malam teh bergiliran gitu. Yang satu udah tidur, yang satu belum. Jadi gitu,” ujar Bu Siti.

“Enggak pernah, kalo bareng teh gimana atuh tidurnya,” papar dia lagi.

Ki Bungsu Kawangi pun mengakui bahwa apa yang dilakukan pasangan suami dan istri itu tidak masuk akal. “Ini kalo dibilang gak masuk akal, gak masuk akal lah. Seorang pria aja, memiliki istri dua dan akur, itu susah. Lah susah kan satu aja udah ribet, lah ini suaminya dua, satu tempat tidur, akur,” ujar Ki Bungsu Kawangi.

Diketahui, Pak Somad selaku salah satu suaminya menceritakan bahwa selama hidup bertiga serumah, mereka hidup harmonis dan rukun tanpa ada rasa iri dan cemburu pada salah satu pasangan. Pak Somad dan Pak Abdul menjelaskan bahwa terkadang mereka ingin melepas hubungan tersebut, tapi anehnya saat bertemu dengan Ibu Siti perasaan itu langsung hilang dan rasa cinta kembali muncul.

Ketiganya mengaku memaksakan diri untuk hidup bersama meski ditentang warga. Praktik poliandri mereka memang tidak biasa, sehingga wajar jika ada warga yang keberatan.

Namun, penduduk mengusir mereka karena bu Siti mempraktekkan poliandri, yang dianggap tidak wajar. Pasalnya, Ibu Siti bersama Pak Somad dan Pak Abdul tinggal di satu atap dan mencari nafkah bersama.

Mereka Memiliki usaha warung kecil-kecilan dan warung bensin eceran. Ibu Siti dan kedua suaminya mengaku kerap hampir diusir oleh warga karena status mereka yang poliandri dan tinggal serumah.

“Ada warga mengaku kami mencemarkan nama kampung. Tapi da gimana lagi, ga punya tempat lain lagi,” ujar Pak Somad.(her)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *