Suluhnews.id, Kemiri-Seorang anak usia 13 tahun dikabarkan tenggelam pada senin (23/3) siang tadi sekitar pukul 13.00 WIB. Korban yang bernama Andika Pratama (13) tenggelam di kali Cimanceuri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang.
“Korban sebelumnya bersama teman-temannya sedang bermain menggunakan sarung sebagai pelampung di kali tersebut kemudian secara tiba-tiba sarung yang dipakai korban kempes dan akhirnya korban terseret arus yang cukup deras pada saat itu hingga kemudian tenggelam.
“Tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta mendapatkan informasi tersebut dari perangkat desa Lontar kemudian bergerak menuju lokasi kejadian dengan peralatan SAR air lengkap dan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah terjangkitnya wabah Covid 19.
Kami kirimkan tim rescue meskipun dalam kondisi menebarnha virus covid-19 tapi personil di lapangan sudah kami fasilitasi alat pelindung diri di sana namun kita doankan saja agar semua aman dan korban bisa segera temukan.
Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Anak yang Terseret Arus Sungai Cimanceuri
“Beliau juga menegaskan bahwa sesuai dengan arahan dari Kepala BASARNAS, Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, agar pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan jasa pencarian dan pertolongan tetap dilakukan dengan selalu mengedepankan Safety Prosedur apalagi dalam mencegah penularan virus covid 19.
Hendra juga sudah berkoordinasi dengan perangkat daerah setempat untuk mengurangi konsentrasi massa di lokasi kejadian dan hanya petugas SAR gabungan saja yang melakukan operasi SAR.
“Hingga saat ini tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban dengan membagi area pencarian menjadi 2 (dua) dimana SRU pertama melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan perahu karet di aliran kali Cimanceuri hingga 1 KM dari lokasi kejadian kemudian SRU kedua melakukan pengamatan visual di jalur darat sejauh 1 KM dari lokasi kejadian.
“Tim SAR gabungan yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta Damkar Kabupaten Tangerang, BPBD Kabupaten Tangerang, Polsek Mauk, dan Perangkat Desa Lontar menghentikan penyisiran pada pukul 21.00 WIB dengan hasil korban masih belum ditemukan.
Selanjutnya, pencarian dilanjutkan dengan pengamatan visual di sekitar lokasi kejadian kemudian penyisiran akan kembali dilanjutkan pada selasa (24/3) pagi.(Riska/rls)