SULUHNEWS.ID, JAKARTA PUSAT — Deru kendaraan bermotor di kawasan Jalan MH Thamrin hingga Bundaran HI, Kamis 25 September 2025, diiringi dengan pemandangan tak biasa. Sebuah truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta melaju perlahan, mengeluarkan semprotan air berbentuk kabut (water mist) yang menyebar ke udara.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari program rutin pengendalian kualitas udara di ibu kota.
“Hari ini kami menyemprotkan sekitar 4 ribu liter air di titik-titik padat aktivitas, mulai dari Dukuh Atas, TB Simatupang, Fatmawati, Bundaran HI, MH Thamrin, hingga Lapangan Banteng,” ujar Asep.
Salah satu petugas lapangan DLH, Iwan Setiawan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini cukup menantang karena dilakukan di tengah padatnya arus lalu lintas.
“Kami biasanya mulai sejak pagi, saat arus kendaraan mulai ramai. Tantangannya adalah menjaga kecepatan kendaraan agar semprotan water mist bisa merata tanpa mengganggu pengendara lain,” jelas Iwan.
Ia menambahkan, banyak pengguna jalan justru memberi tanggapan positif. “Banyak pengendara motor merasa lebih sejuk ketika melintas area yang baru disemprot,” imbuhnya.
Selain bertujuan menekan polusi udara, penyemprotan water mist ini juga sekaligus menjadi edukasi langsung bagi masyarakat. “Polusi udara adalah tantangan besar Jakarta. Melalui aktivasi water mist ini, kami berupaya menekan konsentrasi polutan sekaligus mengingatkan warga tentang pentingnya menjaga kualitas udara,” tutur Asep.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menghadiri Jakarta Eco Future Fest (JEFF) 2025, festival lingkungan yang akan digelar akhir pekan ini. Acara tersebut menghadirkan inovasi hijau, produk daur ulang, showcase komunitas, Eco Market, VR Experience, treasure hunt, hingga pertunjukan musik.
“JEFF 2025 menjadi ruang belajar, inspirasi, sekaligus perayaan gaya hidup berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya.
Penyemprotan water mist oleh DLH bukan sekadar rutinitas teknis, melainkan simbol keseriusan Jakarta dalam menghadapi isu polusi udara. Dengan partisipasi masyarakat, program ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata terhadap kualitas udara sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan hidup di ibu kota. (m3safira)
