SULUHNEWS.ID, TANGERANG– Pemerintah sudah bekerja kerja memikirkan rakyat dari Pandemi Covid-19, berbagai cara sudah dilakukan bantuan Dana dengan nama program BLT Dana Desa, Bansos berbentuk sembako dari Presiden melalui Mensos, begitu juga dikalangan rakyat, dari sejumlah Bansos ada rakyat yang mendapatkan dan ada juga rakyat yang tidak mendapat sentukan bansos tersebut.
Dari pantauan awak media yang sangat Unik, warga yang memang kurang mampun sedikitpun tidak bisa merasakan Bansos tèrsebut, sedangkan warga yang masih aktif bekerja di salah satu pabrik mendapatkan terus, sampai sampai bansos yang berbentuk sembako bertumpuk didalam rumah. Seperti warga di Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merasa heran lantaran ada paket sembako bantuan sosial (Bansos) dari presiden yang diperjual belikan di wilayahnya.
Hal tersebut diungkapkan salah satu warga di Kelurahan Ciputat berinisial Dl. Menurutnya, aksi jual beli sembako bantuan presiden itu dilakukan oleh oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Di tempat saya ada penjualan bantuan sosial dari Presiden RI kepada warga. Paket tersebut dijual seharga Rp70 ribu,” katanya, melalui telepon seluler, kemarin.
Aksi jual beli bansos tersebut, lanjut Dl, sudah diketahui secara luas oleh warga di sekitar Kelurahan Ciputat. Lantaran, banyak warga yang menannyakan sembako bansos yang dijual murah oleh oknum LSM.
“Warga luar banyak yang beli. Banyak orang yang nanyain, banyak orang yang bulak balik juga bawa dua kantong tiga kantong sembako dengan tas kantong sembako bertuliskan Bansos Presiden. Warga sudah pada tahu, tapi ada yang pro dan kontra. Warga yang kontra, pilih diam karena enggak mau ribet persoalan,” tutur Dl.
Dl menerangkan, praktek jual beli sembako bansos murah itu sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Ribuan paket sembako Bansos Presiden datang dan di simpan sementara di Aula serbaguna Komplek Kompas 3 Jalan Bawang Putih 3 RW 08 Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat.
“Waktu itu sempat ada warga yang negur, karena paketan bansos dijual beli kan. Niatnya memang baik, tapi persoalanya tas bungkus sembako tersebut bertuliskan Bansos Presiden. Ini yang enggak bener,” terang MP.
Meski warga sudah menegur, tetapi aksi yang diduga melibatkan RT dan RW sekitar tetap berjalan dan kemungkinan sudah dua kali berlangsung.
“Informasinya, paketan sembako bansos dari Presiden yang dijual belikan merupakan jatah yang penerimanya sudah meninggal atau sudah pindah. Kemudian dilimpahkan dan dijual ke masyarakat,” ungkapnya.
Aksi yang melibatkan oknum LSM tersebut, dikecam sejumlah warga termasuk Dl. Lantaran di tengah kesulitan ekonomi akibat COVID-19 ini, masih banyak masyarakat terdampak yang membutuhkan sembako tersebut, bukan justru dimanfaatkan untuk mendapat keuntungan di tengah kesulitan masyarakat. Yakni dengan menjual paketan bansos dari pemerintah dengan murah.
Begitu juga diwilayah kota Tangerang, salah satu warga yang bertempat tinggal di Perum Pondok Arum Karawaci bekerja di Perusahan setiap mendapatkan sembako dari lingkungan besok harinya dijual kepada temannya satu pabrik, seperti belum lama, dia mendapatkan sembako berbentuk beras yang isi 25 kg dijual dengan harga 400 ribu sebanyak 2 karung.
Dengan ke unikan tersebut kiranya,para pejabat wilayah dapat mengambil langka langka yang mestinya.(to)